Jumat, 05 Juli 2013

Kata

Pesan ini akan tiba kepadamu, entah dengan cara apa. Bahasa yang kutahu kini adalah perasaan. Mungkin aku memandangimu tanpa perlu menatap. Aku mendengarmu tanpa perlu alat. Aku menemuimu tanpa perlu hadir.

Bahasaku yang cuma rasa susah melekat pada kata. Ya lebih indah dilukiskan tampaknya. Tapi aku tau apa yang kau tanya, dan aku tau apa jawabannya. Tinggal cara yang masih menjaga rahasia.

Kau tau kata ragu? Aku pernah menyimak perkataan film terkenal, kala itu adegannya sangat menegangkan tapi bukan horor, kawan. Begini potongan percakapan mereka;

Remi : “Kalau nggak begini, saya akan selalu meminta kamu untuk mencintai saya, Gy. Semua yang kamu lakukan adalah karena saya meminta. Carilah orang yang gak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-galanya.”

Bahu Kugy berguncang tanpa bisa lagi ia tahan.

Kugy : “Tapi … orang itu kan kamu … aku … aku nggak pernah minta apa-apa … tapi … tapi, kamu kasih semuanya …”

Kugy berkata terengah, di sela isakan dan desakan yang begitu kuat menyesak di dadanya.

Remi : “Iya, Gy.”

Remi mengangguk sambil mengusap air mata di pipi Kugy.

Remi : “Kamu mungkin sudah ketemu. Saya yang belum.”

Suara Remi mulai bergetar.

Remi : “Saya yang belum …”

Ucapnya lagi, separuh berbisik. Seolah ia sedang memberi tahu dirinya sendiri.

Remi lalu bangkit, sejenak mendekap Kugy yang masih terisak, dan ia melangkah pergi......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar