Minggu, 07 Juli 2013

Tawai Diri Sendiri

Hari itu malam minggu biasa, dua orang pria duduk dekat jendela kaca pemisah antara dunia luar keramaian dengan sebuah kedai kopi terkemuka. Mereka sering melakukannya, dulu.

Salah satu membeli makanan untuk camilan sembari berbincang. Hari itu banyak sekali naskah dalam otak kami yang lebih dikenal dengan keluhan hahaha. Masalah kami sebelas dua belas yaitu perempuan. Perempuan yang buat kami sibuk dan melupakan rutinitas ini.

Hari itu mungkin akan panjang sekali. Dibuka dengan pertanyaanku mengenai keadaan temanku yang krisis dalam berhubungan dengan wanita. Intinya sama, kami dalam masa transisi di mana harus berpisah dalam jarak karena pendidikan. Waktu ini terus berdetik dan mencari waktu untuk bertemu itu sesuatu yang pelik.

Kami seakan tertawa pada nasib satu sama lain. Sesaat kami tertawa seperti menertawakan diri kami sendiri. Sungguh lucu malam itu. Dua orang bersahabat berjuang terus untuk wanita yang bisa dibilang affordnya lebih ke pria entah dari perhatian, mengalah, dan usaha. Dan kesimpulan malam itu satu, Sesempurna apapun laki-laki kelemahannya adalah wanita. Sedih kawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar